Identitas buku bacaan
Pengarang buku : J.R. Hutauruk, Eddy Kristiyanto, Martin Sinaga,
YusakSoleiman,
BataraSihombing, SamsudinBerlian, Humala Lumbantobing, Jhon P.E. Simorangkir,
ElvinaSimanjuntak, Dan Anwar Tjen.
Penerbit buku : YAYASAN KOMUNIKASI BINAKASIH
Tahun terbit : 2017
Jumlah halaman : 372; 21cm
ISBN :
978-602-1006-37-5
A. TEMA UTAMA
Di
Sini Aku Berdiri (Martin Luther) Percikan Pemikiran Dan Refleksi 500 Tahun Reformasi.
B. LATAR BELAKANG DAN POSISI TEOLOGI
PENGARANG
Di
tinjau dari perspektif keesaan gereja, Reformasi “Protestan” memberi kontribusi
negatif dengan menambah catatan sejarah perpecahan gereja. Gerakan Reformasi mengubah
masyarakat Abad pertengahan yang hidup dengan keberagaman tunggal menjad imasyarakat
berkeyakinanan.
Batara
Sihombing menguraikan tentang proyek pengumpulan dana oleh Paulus dan mengaitkannya
dengan pandangan Luther tentang persembahan. Dampak dan implikasi aktual
gerakan Reformasi dalam konteks ini menjadi fokus dalam tulisan-tulisan selanjutnya.
Dalam refleksinya Martin Lukito Sinaga lugas memotret sejumlah persoalan yang
masih menjadi tugas besar anak cucu Reformasi yang mengharuskan toleransi terhadap
perbedaan-perbedaan. Diperlukan arah Spritualitas baru ditengah-tengah gejala fundamentalisme
maupun gerakan serba rohani ala neo-pentakosta
Karismatik yang menyisakan lubang besar dalam spiritualitas Kristiani.
C. SUSUNAN SUB TEMA
Gereja
menerima otoritas kitab suci tanpa melihat konflik dengan otoritas pengajaran gereja.
Status kanonisasi kitab-kitab diakui sebagai Deuterokanonika, pada masa Martin
Luther secara ketat ditetapkan oleh gereja sebelum kontroversi yang dipicu oleh
gerakan Reformasi. Berikut penulis menuliskan gereja dan sejarahnya:
1. Mengingat,
Memaknai, Dan Merayakan 500 Tahun Reformasi Martin Luther.
2. Konflik
Interpretasi Atas Tradisi Dan KitabSuci.
3. Reformasi
Protestan Dalam Perspektif Tradisi Katolik.
4. Pernyataan
Bersama Tentang Ajaran Pembenaran.
5. Firman
Yang Berwibawa Dalam Bahasa Manusia.
6. Spritualitas
Pascareformasi.
7. Theologia
Cruces Martin Luther.
8. Persembahan
Menurut Paulus Dan Martin Luther.
9. Setelah
500 Tahun Reformasi Protestan.
10. 500
Tahun Reformasi Dan Identitas Lutheran HKBP Dan GKPI.
11. Cerita
Sejarah Jabatan Kependetaan.
12. Ekologi
Dan Tradisi Lutheran.
13. Korupsi
Di Nusantara.
14. Pandangan
Politik Luther Dan Relevansinya Di Indonesia.
D. CONTOH PENGARANG MENYAMPAIKAN
ARGUMENTASI
Semua
orang-orang percaya wajib menggantungkan hidup kepadaTuhan yang Mahakasih dan penuh
anugerah tetap meneladani hidup Abraham Bapa orang-orang beriman yang tidak pernah
berhenti untuk berharap.
Perubahan
yang sangat signifikan dari masa ke masa praktisnya, berkenan dengan gerakan dan
Gereja Kristen Protestan, terutama berarus kelutheran. Dasar sikap itu ditemukan
dalam misteri inkarnasi TuhanYesus, yang bergerak menuju penggenapan yang
paripurna dan zaman eskatologis.
Adapun
gereja mencari spritualitas yang baru sebagai arti dari reformasi berkaitan dengan
kebebasan beragama yang harus memulai bahkansemata-mata bertolak dari kebebasan
batin, dari jiwa yang dalam kegembiraannya tidak lagi hidup dalam lingkungan
agama dan hukum agama.
Penting
bagi kita untuk menyadari adanya berbagai kesalah pahaman yang sengaja dipertahankan
yang menyangkut kependetaan. Kependetaan bisa didekati secara historis,
mitologis, maupun karikaturis. Orang Kristen mampu dalam membedakan kekuasaan surgawi
dan duniawi melalui peranannya masing-masing dengan menggunakan metafora Luther
menyebutkan pekerjaan Allah dibidang politik, ekonomi, budaya, sebagai pekerjaan
tangan kiri Allah.
E. EVALUASI POSITIF
Pengarang
menulis buku dengan sangat baik sekali sehingga dapat membantu pembaca memperoleh
nilai-nilai yang baru dalam gereja .Pengarang mengisahkan Reformasi Gereja dari
masa kemasa yang melibatkan berbagai aspek-aspek tentang gereja dan makna reformasi
tersebut. Pengarang menjelaskan berbagai pedoman yang jelas dan teratur sehingga
memudahkan sekali dalam mengetahui pikiran pengarang itu sendiri.
F. SIMPULAN
Belajar
mengenai sejarah gereja sangatlah penting dan dapat membantu dalam memahami cita-cita
gereja. Gereja tidak dapat dipisahkan dari sejarah Reformasi dalam percikan pemikiran
dan refleksi 500 Tahun Reformasi. Sejarah gereja harus diberitakan keseluruh penjuru
dunia dan tidak boleh dibatasi. Berarti gereja siap sedia dalam mengadakan rekonsilisasi.
G. PENERAPAN
a. Umat
Kristiani harus mampu mengenal gereja secara luas dan secara khusus.
b. Pelayanan
dalam gereja harus tetap dalam pengajaran Alkitabiah.
c. Sejarah
Gereja tidak boleh diabaikan begitu saja tetapi perlu diterapkan bagi sesama
yang belum tahu sama sekali.
d. Belajar
dari sejarah gereja yang mampu membawa perubahan yang baik kedepannya.
0 Komentar