Resensi Sejarah Gereja

1.      PERKENALAN UMUM

A.  Tema Utama

      Sejarah Gereja Umum, Perjalanan Gereja dari Masa ke Masa

B.     Latar Belakang & Posisi Teologi Pengarang

     Memulai segala sesuatu penuh perjuangan dan pergumulan yg berat. di sini saya bersaksi tentang pengalaman dan pengamatan saya dalam mengevaluasi berdirinya sebuah Gereja. pengalaman pertama adalah sewaktu masih di kampung halaman. awal maret 1998, saya pindah sekolah dari SD Negeri 04 Perdagangan (Simalungun – Sumatera Utara)  menuju Desa Teluk Pulai Dalam Blok II (Labuhan Batu – Sumatera Utara) di SD Maju Jaya (Swasta). Saat itu saya duduk di kelas lima. tempat dimana kami tinggal hanya ada 1 Gereja saja, yaitu Gereja Siloam, yg berpusat di Kota Medan. ada beberapa dari warga tersebut berasal dari kalangan Gereja Pantekosta. desa ini merupakan daerah pertanian yg mengharapkan Curah Hujan dalam pengairan sawahnya (Sawah Tadah Hujan). dan mayoritas penduduknya adalah pendatang. itulah sebabnya pendatang itu menghendaki pendiri gereja.

     Bagaimana memulai dalam mendirikan Gereja? Pendeta atau Hamba Tuhan tidak ada yg melayani di Desa itu yang menjadi kendala, siapa yg menyampaikan Firman Allah? atas inisiatif sendiri dengan kesepakatan dua atau tiga orang yg bergabung dengan saya. akhirnya jumlah kami semakin bertambah. dengan bertambahnya jumlah ini, maka harus diambil suatu keputusan, siapa yg menjadi pemimpinya. maka dipilihlah seorang yg dianggap dan dipandang pantas dalam memimpin persekutuan itu. beliau adalah Bapak Kosman Sinaga.

     Lambat laun persekutuan ini terlihat maju. Kami bergabung di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI). kami pun begitu semangat dalam mengikuti ibadah. selanjutnya, berkat arahan dan dorongan Bapak Kosman Sinaga inilah maka saya pun mengambil keputusan untuk masuk Sekolah Alkitab (Theologi). JONAR T.H. SITUMORANG.

 C. Susunan Sub Tema

           Susunan sub tema yaitu sebagai berikut:

v  Mengapa Belajar Sejarah Gereja

v  Latar Belakang Lahirnya Gereja

v  Para Rasul Yg Menjadi Saksi Bagi Kristus

v  Kekaisaran Roma

v  Penganiayaan Terhadap Gereja

v  Serangan Terhadap Gereja Melalui Ajaran Sesat

v  Senjata & Pertahanan Gereja

v  Asal Mula Dalam Kepausan Dalam Gereja Katolik

v  Kriteria Menjadi Santo/Santa Dalam Gereja Katolik

v  Tokoh Sejarah Gereja Mula-Mula

v  Masa Kejayaan Gereja

v  Dampak Kebijakan Agama Kristen Sebagai Agama Negara

v  Keadaan Politik Sesudah Konstatinus

v  Lahirnya Gereja Ortodoks

v  Munculnya Agama Islam

v  Perang Salib

v  Masa Kejayaan & Kemerosotan Gereja

v  Prareformasi Gereja

v  Gerakan Reformasi Dalam Gereja

v  Tokoh Dalam Sejarah Reformasi Gereja

v  Kelanjutan Perkembangan Reformasi

  D. Contoh Pengarang Menyampaikan Argumentasi

            Apa yg dia ceritakan hanya sebagai perenungan saja yg menununjukan bahwa perjalanan pelayan gereja itu sungguh penuh perjuangan. ada sukanya dan ada dukanya. ada tawa dan tangis juga. itulah bumbu kehidupan dalam pelayanan. beraneka ragam jenisnya sehingga menjalani hidup itu begitu nikmat.

 Poin-poin yg baik disampaikannya kepada pembaca:

§        Belajar sejarah gereja dapat dijadikan sebagai cermin untuk bisa melihat dan mengevaluasi diri dengan jelas apa kekurangan kita.

§      Ketika mempelajari sejarah gereja, kita bisa merasakan betapa besar perjuangan dan tantangan yg dihadapi.

 

 2.      EVALUASI POSITIF

Pengarang menulis buku Sejarah Gereja Umum sangat baik sekali. banyak

sumber-sumber buku yg dia dapatkan. dan isi tulisanya terlebih kisah pengalaman hidupnya sangat- sangat memberkati bagi yg membacanya. pembaca bisa mengambil hikmat dan mendapat berkat dari kisah hidup pengarang. sehingga pembaca dapat meneladani kisah si pengarang terlebih lagi, pengarang menceritakan pengalamn hidupnya dari awal sampai akhir. kisahnya sangat memberkati kahidupan pembaca.

            Contoh atau kalimat/kasus yg baik dari pengarang yaitu:

Ketika saya mempelajari sejarah gereja sepanjang masa, saya bisa merasakan betapa besar perjuangan & tantangan yg dihadapi. yg lebih mengerikan adalah sampai mempertaruhkan nyawa (mati syahid). darah para martir bagaikan siraman air yg disertai dengan pupuk yg menyuburkan tanaman. dengan curahan darah itulah justru membuat gereja semakin bertumbuh dan maju terus.”

 3.       SIMPULAN

      Belajar sejarah gereja teryata sangat penting, karena kita dapat memetik dan mengambil hikmat dari sejarah tersebut dan bisa mengerti bagaimana membentuk persekutuan yang disebut Gereja menuju Persekutuan yang semakin dekat kepada Tuhan.

 4.      PENERAPAN

·         Kita bisa belajar dan mengambil hikmat dari sejarah Gereja melalui Persekutuan dengan Tuhan.

·         Kita bisa membawa Gereja khususnya dalam Pelayanan kita lakukan agar Persekutuan Gereja semakin bertumbuh akan pengenalan Tuhan.

·         Kita bisa menjangkau orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan melalui sejarah dan pentingnya belajar sejarah.

 

 


Posting Komentar

0 Komentar