KITAB KELUARAN
Kitab
Keluaran sangat bermanfaat untuk dipelajari sehingga memudahkan semua orang
mengenal hukum taurat dan berbagai aturan ketetapan Tuhan pada zaman perjanjian
lama. Kitab Keluaran memiliki cirikhas yang unik sebab awal dari perjalanan
orang Israel dari Mesir.
JUDUL
Nama Keluaran diterjemahkan
dari bahasa Inggris, Exodus, yang merupakan
transliterasi dari Septuaginta dan sampai kepada kita melalui Vulgata
Latin. Di dalam bahasa Yunani, kata tersebut berarti “keberangkatan” atau
“kepergian.” Judul Ibrani bagi kitab ini merupakan frasa pertamanya, “Inilah
nama,” atau sering langsung “Nama-nama” begitu saja. Sebagai nama yang
melukiskan isi kitab ini, Keluaran tidak memuaskan sebab kisah keluarnya
bangsa Israel dari Mesir hanya
menghabiskan tidak sampai setengah bagian kitab ini.
TANGGAL DAN KEPENULISAN.
Alkitab menyebutkan bahwa penulis Kitab Keluaran ini,
bersama dengan empat kitab lainnya dalam Pentateukh, adalah Musa. Penelitian
Alkitab dari segi sejarah dan sastra telah menjadikan kitab-kitab ini suatu
himpunan naskah yang ditulis oleh beberapa orang penulis sejak abad ke-9 hingga
abad ke-5 SM. Pandangan radikal yang menolak
bahwa Musa ikut menulis sebagian dari kitab-kitab ini tidak dianut luas lagi
saat ini seperti halnya satu angkatan yang lalu. Sekalipun masih banyak sarjana
liberal yang mempertanyakan soal kepenulisan Pentateukh oleh Musa, berbagai
penemuan arkeologis telah membuat para pakar dari latar belakang teologis
menghargai lebih tinggi kesejarahan dari peristiwa-peristiwa yang dikisahkan.
LATAR BELAKANG SEJARAH
Keluaran membahas kisah bangsa Israel mulai dari
tempat di mana Kitab Kejadian berhenti. Kurun waktu yang panjang di antara
Yusuf dan Musa dikemukakan dalam dua ayat ringkas (Kel 1:6-7), dan
kemudian diuraikan situasi yang sama sekali baru dari keturunan Yakub.
Tamu-tamu istimewa Firaun dan Yusuf telah menjadi bangsa budak, sasaran dari
ketakutan dan kebencian para penguasa mereka. Ketika Firaun berusaha
mengendalikan bangsa Ibrani itu melalui penindasan yang keji, Allah bertindak
untuk melepaskan mereka. Sang pembebas, Musa, lebih dahulu dipersiapkan dan
baru kemudian, dengan kuasa Allah, pembebasan yang terkenal itu berlangsung.
Keluarnya orang Israel dari Mesir adalah peristiwa utama sejarah keselamatan dalam Pelajaran Lama. Melalui peristiwa itu Allah menggenapi janji-janji-Nya kepada para bapak leluhur Israel bahwa Ia menjadi akan memberikan tanah kepada mereka dan keturunan mereka akan menjadi bangsa besar. Walaupun itu penting, namun untuk memastikan tempat dan waktu terjadinya merupakan tugas yang sukar, sebagian dikarenakan sifat-sifat kitab yang menceritakan tentang peristiwa itu. Nama firaun yang berhadapan dengan Musa tidak disebut, pasti dengan sejarah Mesir dan Palestina pada waktu itu. Bukti mengenai peristiwa itu semuanya bersifat tidak berlangsung, karena itu persoalan sejarah harus ditangani dahulu sebelum kita beranjak lebih lanjut pada isi dan teologia kitab ini Sejarah suci meluas dalam kitab keluaran. Beberapa abad setelah kematian Yusuf tidak dicatat. Sementara itu keturunan para Patriakh menjadi sangat banyak. Firaun yang memerintah pada wakru itu tidak senang melihat perkembangan penduduk bani Israel ini, dan ia memperbudakan dan menindas mereka dibawah pimpinan Musa, Bangsa Israel dimerdekakan dari perbudakan, dijadikan bangsa yang merdeka dan dipersiapkan untuk menaklukkan dan menduduki tanah Kanaan.
Arti
rohani perlepasan ini sangat luas sekali. Empat buku yang sisa dari Pentateukh
atau seperanan dari seluruh Perjanjian Lama digunakan untuk mencatat kejadian
yang penting ini.
Perhatikanlah
lingkup Perjalanan dan waktu yang terdapat dalam garis besar keempat buku itu
sebagai berikut :
1. Perbudakan
bangsa Israel, 400 tahun Keluaran 1,2
2. Dari
Mesir ke Sinai, kurang dari 1 tahun Keluaran 3-1
3. Berkemah di Kaki Gunung
Sinai, ± 1 tahun Keluaran
19-bilangsan 10
4. Pengembaraan di padang
gurun, ± 38 tahun Bilangan 10-2
5. Berkemah sebelum memasuki
Kanaan, ± 1 tahun Bilangan 22-Ulangan 34
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan dan saran
setelah meneliti dan merangkum pembahasan Kitab Keluaran dari Latar Belakang,
Sejarah Penulisan, Penulis,
Sejarah Historis, Sejarah Politik, Sejarah Ekonomi, Kepemimpinan, Pola pikir
oaring ada saat itu, dan Keadaan agamanya.
Kitab
Keluaran atau Kitab Pantateukh
adalah kitab yang memiliki tiga sumber yaitu: Sumber Y ( Yahwis ), Sumber E (
Elohis ), dan Sumber P ( Priestly atau Imam ) maka dari sumber-sumber ini
terbentuklah sebuah kitab yaitu Kitab Keluaran.
Kitab
Keluaran ini menceritakan tentang Perbudakan dan Penindasan bangsa Israel di
tana Mesir yang pada saat itu di pimpin Oleh Firaun akan tetapi Allah sendiri
tidak akan membiarkan Bangsanya menderita oleh sebab itu Allah senyuruh seorang
nabi ialah Nabi Musa.
Musa
adalah seorang Nabi yang memimpin bangsa Israel keluara dari Tanah Mesir menuju
Tanah kanaan. Musa diadopsi Oleh Puteri Firaun dan Musa menerima pendidikan
hikmat Mesir yang terbaik di tanah Mesir pada saat itu.
LATAR
BELAKANG KITAB KELUARAN
Di antara bagian-bagian di dalam
Alkitab, kita dapat melihat bahwa Kitab Pentateukh yang paling sering
mendapatkan perhatian. Baik di dalam isi, penulisan, dan juga hal-hal lain yang
bersangkutan dengan kitab Pentateukh. Hal ini tentu ada alasannya, antara lain
adalah karena isi dari kitab Taurat tersebut.
Meskipun kitab –kitab Pentateukh
sendiri tidak mencantumkan secara jelas siapa penulisnya, namun
banyak ayat yang menyatakan bahwa Musalah yang mencatat atau menyatakannya
(Kel 17:14; 24:4-7; Bil 33:1-2; Ul 31:9-22).
1. Pandangan dari Julius Wellhausen.
Mengatakan bahwa, ada empat sumber utama, dan sumber-sumber ini serta waktu penulisannya yang
diperkirakan adalah:
a. Sumber Yahwis; ditulis sekitar 950 SM di kerajaan Yehuda di selatan.
(Nama ini berasal dari nama Yahweh atau Jahweh dalam bahasa
Jerman, bahasa ibu Wellhausen, sehingga dalam teks-teks berbahasa asing disebut
Sumber J.)
b. Sumber Elohis; ditulis sekitar 850 SM di kerajaan Israel di utara
c. Sumber Deuteronomis; ditulis sekitar 621 SM di Yerusalem selama masa
pembaruan agama.
d. Sumber Pristis; ditulis sekitar 450 SM oleh para imam Harun.
Penyunting yang menggabungkan sumber-sumber ini
menjadi bentuk final Pentateukh dikenal sebagai R, atau Redaktur, dan
kemungkinan orang itu adalah Ezra.
2. Pandangan Dari Teori-teori Sumber
2.1. Hipotesis
Penulis Tunggal
Hipotesis ini menunjukan adanya pengilhaman Allah dan
asal-usul tertulis yang asli melalui Musa. Dan semua bagian dari isi kitab
Pentateukh diakui keberadaannya. Ketepatan
dan sifat dari sejarah yang terdapat di dalamnya, dan juga semua angka dan
mukjizat yang diceritakan pada masa Israel.
2.2. Hipotesis
Penulis Tunggal-Beberapa Penyunting
Hipotesis ini mencoba untuk menanggapi secara jujur
akan keberatan-keberatan terhadap Musa yang merupakan penulis dan penyunting
satu- satunya. Pernyataan yang digunakan
adalah yang berkaitan dengan cara penulisannya,
yaitu gaya bahasa dan kosakata yang berbeda-beda.
Biodata dari Musa.
o Arti nama Musa (Etimologi)
Nama Musa
berasal dari bhs Ibrani (Mošeh) מֹשֶׁה berarti “diangkat dari air” dari akar kata mšh מש “mengangkat,
menarik ke luar”, (Keluaran 2:10).
o Keluarga Musa
Musa adalah
anak Amram bin Kehat bin Lewi, anak Yakub bin Ishak. Ia diangkat menjadi nabi
sekitar tahun 1450 SM. Ia memiliki 2 orang anak (Gersom dan Eliezer) dari
istrinya, Zipora. Ia wafat di Tanah Tih (Gunung Nebo) sekitar sebulan sebelum
bangsa Israel memasuki tanah Kanaan setelah 40 tahun mengembara di padang gurun
sesudah keluar dari Mesir.
o Pendidikan Musa
Meskipun dalam masa pertumbuhannya di Mesir tidak dijelaskan,
secara terperinci namun bisa dilihat bahwa musa mendapatkan pendidikan dan
pelatihan (Kis 7:22). Selain itu membaca dan menulis, memanah dan keterampilan-keterampilan
fisik lainnya.
o Tugas Musa
ü Pelayanan
ü Penulis (Maz. 90)
ü Hakim (Kel 19)
ü Pembuatan tabut (Kel. 25:40)
ü Perang (Kel 3, 31,32)
q Pandangan Alkitab
Salah satu bukti paling kuat yang merujuk Musa sebagai
penulis Pentateukh ini adalah kesaksian Yesus, yang menyebutkan bagian dari
Penjanjian Lama ini sebagai “Kitab Taurat Musa” (Luk 24:44).
A. Bukti internal (PL):
1.
Kitab Taurat
ditulis oleh seorang Ibrani yang berbicara bahasa Ibrani dan Musa memenuhi
persyaratan tersebut.
2.
Kitab ini ditulis
oleh seorang Ibrani yang mengenal baik budaya Mesir dan Arabia, termasuk
kebiasaan-kebiasaan dan pengetahuan mereka.
3.
Mengingat ilmu
pengetahuan bangsa Mesir disembunyikan secara saksama dari orang luar, dan
hanya diajarkan kepada para pendeta dan keluarga kerajaan, Musa adalah
satu-satunya orang Ibrani yang diketahui memenuhi persyaratan ini (Kisah 7:22;
Ibrani 11:23-29).
4.
Kesamaan gaya di antara kelima buku membuktikan
adanya satu orang penulis.
5.
Musa sendiri tampak jelas mengakui bahwa ia
yang menulis hukum tersebut (Keluaran 24:4; Bilangan 33:2; Ulangan 31:9,22).
B.
Bukti
eksternal (PB) :
a.
Lalu Ia
menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala
kitab nabi-nabi. (Lukas 24:27).
b.
Ia berkata kepada
mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku
masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada
tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab
Mazmur. (Lukas 24:44).
c.
Bukankah Musa yang
telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu
yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?" (Yohanes
7:19).
B.
Bukti
eksternal (PB) :
a.
Lalu Ia
menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh
Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa
dan segala kitab nabi-nabi. (Lukas 24:27).
b.
Ia berkata kepada
mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku
masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada
tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab
Mazmur. (Lukas 24:44).
c.
Bukankah Musa yang
telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun diantara kamu
yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
(Yohanes 7:19).
1.
Kitab pentateukh
itu bukanlah karangan dari imajinasi Musa. Bukan juga kitab yang jatuh dari
langit bukan diberikan oleh malaikat, tetapi ungkapan atau perkataan yang
datang dari Tuhan itulah yang dituliskan oleh Musa.
2. Tuhan yang memilih Musa untuk menulis pesan-pesan Allah yang kita kenal sekarang 5 kitab “Pentateukh” yaitu (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan).
Latar Belakang Penerima
Mula-Mula Kitab Keluaran
Judul
Kitab Keluaran dalam bahasa Inggris biasanya disebut exodus. Kitab Keluaran merupakan salah satu dari kelima kitab Musa
yang menceritakan keluarnya bangsa Israel dari tanah mesir menuju tanah yang
telah dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka, yaitu tanah Kanaan. Kitab
Keluaran sendiri ditulis untuk diberikan kepada bangsa Israel.
Bangsa
Israel sendiri adalah bangsa yang tegar tengkuk dan walaupun sering kali
dihukum oleh Tuhan namun mereka juga tetap sering melanggar hukum-hukum yang
diberikan oleh Tuhan, seperti penyembahan berhala, perzinahan, kerakusan dan
sebagainya.
1.1
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
permasalahan yang dibahas, adapun tujuan penulis menulis karya tulis ini,
yaitu:
1. Menjelaskan
latar belakang penerima Kitab Keluaran mula-mula yaitu bangsa Israel.
2. Untuk
mengetahui bagaimana
mereka tinggal atau menetap.
3. Untuk
menerangkan bagaimana
kebudayaan mereka.
4. Menjelaskan
penyebab bangsa Israel
diberi Kitab Keluaran.
5. Mengetahui
permasalahan apa yang dihadapi bangsa Israel ketika menerima Kitab Keluaran
tersebut.
2.1 Penerima Kitab Mula-Mula
Penerima Kitab Keluaran yang
mula-mula adalah bangsa Israel. Diterimanya kitab ini oleh bangsa Israel pada
waktu mereka berada di pandang gurun, ketika mereka mulai sampai di Gunung
Sinai. Dari situlah bangsa Israel diberikan hukum-hukum yang mengatur tentang
pola kehidupan bangsa itu, tentang larangan yang harus mereka jauhi dan
perintah yang harus mereka lakukan. Hubungan antara penulis dengan pembaca,
yaitu penulis adalah seorang pemimpin yang ditunjuk Tuhan untuk memimpin orang
Israel keluar dari tanah mesir.
2.2 Kondisi Latar Belakang Penerima Kitab
2.2.1 Tempat Tinggal
Bangsa Israel
Rumah merupakan tempat peristirahatan
juga sebagai tempat berlindung dari berbagai ancaman. Namun tidak selamanya
harus rumah yang dijadikan tempat peristirahatan
maupun perlindungan. Ada kalanya
kemah bisa dijadikan tempat perlindungan. Seperti halnya bangsa Israel tatkala
mereka keluar dari tanah Mesir, selama mereka berada di padang gurun mereka
berpindah-pindah tempat dan mendirikan sebuah kamah ketika mereka berhenti di
suatu tempat untuk beristirahat.
2.2.2 Sistem
Kebudayaan Yang Dianut
Suatu bangsa pasti memiliki ciri
tersendiri yang mereka anut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Budaya adalah
suatu cara atau pola hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang
yang diwariskan kepada generesi seterusya. Kebudayan suatu bangsa dapat
beraneka ragam mulai dari sistem kekeluargaan, cara berpakaian, cara beribadah
dan lain sebaginya.
2.2.2.1 Sistem
Kekeluargaan
Sebagai bangsa yang berpindah pindah
keluarga merupakan suatu kesatuan yang sangat penting. Dalam sebuah keluarga terdapat
seorang ayah dan ibu serta beberapa orang anak. Seorang kepala keluarga
mempunyai wewenang dan berhak atas seluruh angota keluarganya. Kebudayaan
Bangsa Israel sangat menjunjung tinggi anak laki-laki sebagai ahli waris
mereka, sedangkan anak perempuan tidak mereka anggap dalam sebuah keluarga.
Sebuah keluarga dimulai dari sebuah
perkawinan yang telah diikrarkan. Seorang laki-laki hanya boleh memiliki
seorang istri saja namun dia dibolehkan untuk menikah lagi dengan syarat jika
istrinya yang pertama tidak bisa memberikan keturunan.
2.2.2.2 Cara
Berpakaian
Istilah umum yang sering dipakai
dalam mengambarkan pakaian adalah be’ghedh.
Orang Israel tampaknya mengunakan pakaian dalam berupa cawat atau celana dalam
panjang, yang langsung membalut tubuh. Untuk pakaian sehari-hari mereka
biasanya memakai jubah atau perlengkapan pakaian mirip kemeja yang berlengan
penjang atau pendek, panjangnya sampai ke lutut atau pergelangan kaki. Untuk
pakaian luar atau yang biasanya disebut sebagai mantel, sedangkan untuk
beberapa aksesoris pelengkap mereka memakai selubung atau tudung kepala, sabuk
atau ikat pinggang, jumbai atau rumbai, dan peniti. Pandangan yang
menggambarkan tentang pakaian yaitu supaya mereka tidak terlalu kawatir tentang
pakaian, dan jangan terlalu berlebihan karena
yang dipentingkan bukanlah pakaiannya namun hatinya yang harus berdandan.
2.2.2.3 Adat
Istiadat
Orang Yahudi memegang perjanjian
antara nenek moyang mereka dengan Allah. Salah satu perjanjian mereka adalah
tentang sunat. Pada hari kedelapan kelahirannya dari setiap anak laki-laki
harus dikerat kulit khatannya. Tentang masalah sosialisasi, orang Israel tidak
boleh mengundang orang non-Yahudi atau orang kafir untuk masuk dalam rumah
mereka. Juga setiap kali mereka masuk dalam rumah mereka harus membasuh
kakinya, juga saat hendak makan mereka harus membasuh tangan mereka.
2.2.2.4 Agama
Yahudi
Orang Yahudi menganut agama samawi
yang diklaim agama tertua di dunia yang berasal dari Abraham. Orang Yahudi hanya
percaya kepada satu Allah saja yaitu YHWH. YHWH juga yang telah memimpin bangsa
Israel keluar dari tanah Mesir untuk menuju tanah Kanaan. Namun dalam
prakteknya bangsa itu seringkali membuat hati Allah cemburu dengan penyembahan
mereka kepada berhala. Sembahyang yang dilakukan bangsa Yahudi dilakukan
sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu jam 9, 11, dan 15. Untuk berpuasa mereka
biasanya mengadakannya dalam rangka perkabungan. Orang Yahudi juga mementingkan
soal kesucian dalam beribadah, karena Allah adalah Allah yang Kudus.
Kitab-kitab orang Yahudi digolongakan menjadi 3 kesatuan yang juga bisa disebut
TaNaKh.
2.3 Kondisi Bangsa Israel
Ketika Kitab Keluaran Diberikan
Bangsa
Israel tak kala
mereka keluar dari tanah Mesir, masih membawa tradisi Mesir yang selama
bertahun-tahun mereka ada didalamya. Saat keluar dari tanah Mesir bangsa itu
malahan menyemba berhala anak lembu emas.
2.4 Permasalahan Yang
Terjadi Kepada Bangsa Israel
Setelah Firaun
memperbolehkan bangsa itu keluar dari tanah Mesir, ia menyadari bahwa bangsa
itu bukan hendak mempersembahkan korban kepada Allah saja tetapi hendak kabur
dari penindasan yang ada. Saat mereka sampai di tepi laut Teberau, pasukan Mesir
mengejar mereka dan bangsa itu panik karena tidak ada jalan lain untuk
melarikan diri dari kejaran pasukan Mesir. Bangsa itu bersungut-sungut kepada
Musa dengan mengatakan “apakah karena
tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun
ini? Apakah yang kau perbuat ini
terhadap kami dengan membawa kami keluar dari tanah mesir?12
bukankah ini telah kami katakan kepadamu
di Mesir: janganlah mengganggu kami dan biarkan kami bekerja pada orang Mesir.
Sebab lebih baik bagi kami unutuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di
padang gurun ini.” (Keluaran 14:11-12). Mereka begitu panik dan
bersungut-sungut setelah mendapat keadaan seperti itu. Padahal Allah ada
bersama mereka unuk memimpin mereka berjalan melewati tengah-tengah laut
Teberau.
Setelah menyebrangi laut Teberau
bangsa Israel sampai pada sebuah tempat dimana air disitu tidak dapat diminum
karena rasanya pahit. Mereka menamai tempat itu Mara karena air pahit yang
didapat mereka disana. Oleh perintah Allah, Musa melemparkan sepotong kayu
kedalam air itu dan air itu berubah menjadi manis. Setelah melewati tempat itu
bangsa Israel mendapat tempat persinggahan yang bernama Elim. Disana didapati
dua belas mata air dan tujuh
puluh pohon kurma.
Bangsa Israel bersungut-sungut
kembali karena kelaparan yang melanda mereka. Tuhan memberikan kepada mereka
roti Manna yang turun dari Surga, namun ada beberapa orang yang tidak taat akan
perintah yang diberikan Tuhan kepada bangsa itu. Tuhan menyuruh untuk mengambil
seperlunya saja untuk satu hari itu, dan jangan meninggalkan roti itu sampai
esok hari. Tetapi bangsa itu mengambil terlalu banyak dan membiarkan roti itu sampai esok
hari sehingga roti itu busuk dan berulat.
Di Masa dan di Meriba bangsa itu
kembali bersungut-sungut meminta air kepada Musa. Tidak ada air disitu namun
Tuhan berfirman kepada Musa untuk memukul gunung batu itu dengan tongkatnya dan
keluarlah air dari gunung batu itu supaya bangsa itu dapat minum air.
3.1 Kesimpulan
Penerima
Kitab Keluaran mula-mula adalah bangsa Israel. Musa sebagai pemimpin bangsa itu
memberikan Kitab Keluaran supaya dipatuhi oleh seluruh bangsa itu. Pada waktu
bangsa Israel menerima Kitab Keluaran mereka berada di padang gurun dan tempat
tinggal mereka selama perjalanan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan adalah
memasang kemah sebagai tempat peristirahatan bangsa itu. Budaya bangsa itu
sangat kental, namun juga terkadang mereka masih terpengaruh budaya masyarakat
sekitar mereka, seperti penyambahan berhala. Kitab ini diberikan kepada mereka
untuk mengingatkan mereka supaya mereka menjaga peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dan supaya mereka mengingat bagaimana luarbiasanya Tuhan yang telah
memberikan banyak mukjizat kepada bangsa itu dan menolong mereka dalam
kesusahannya, supaya mereka tidak bersungut-sungut lagi dalam menghadapi segala
permasalahan hidup mereka. Permasalahan yang terjadi kepada bangsa Israel
ketika mereka menerima Kitab Keluaran ialah berbagai masalah tentang sandang
pangan. Bagaimana Tuhan mencobai bangsa itu, apakah mereka takut akan Tuhan
atau tidak.
3.2
Saran
Sebagai orang percaya kita harus patuh kepada peraturan
dan ketetapan-ketetapan yang telah ditentukan oleh Tuhan. Janganlah kita
bersungut-sungut dalam menghadapi berbagai macam masalah kehidupan.
Perjalanan bangsa Israel dari tanah Mesir yaitu
perjalanan dari Mesir ke Gunung Sinai yang ditemukan dalam 1 Raja-raja 6:1 pada
tahun ke-4 dari pemerintahan Salomo (966 SM) ditetapkan pada 480 tahun sesudah
orang Israel keluar dari Mesir pada jaman Musa. Tempat terjadinya di Padang
Gurun Sinai tepatnya pada waktu terbit fajar dengan adanya guruh kilat dan awan
padat di atas Gunung Sinai dan bunyi sangkakala yang sangat keras (Kel. 19:18).
Gunung Sinai ditutupi dengan asap karena Tuhan kedalam awan tersebut dalam wujud
api, asapnya membumbung seperti asap dari dapur dan seluruh gunung itu gemetar
dengan sangat jelas (Keluaran 19:18). Bangsa Israel mengeluh pada Musa pada di padang Gurun (Kel. 14:11)
§ Bangsa Israel bersungut-sungut karena kelaparan (Kel.
16:3)
§ Pemberontakan bangsa Israel dengan membuat anak lembu
tuangan (Kel. 32:1-35)
§ Pernyataan Tuhan kepada bangsa Israel
§ Apa tujuan penulisan kitab Keluaran? Untuk memberikan
laporan-laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat
menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa
pilihan-Nya dan diberi pernyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan
mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai sejarah yang sangat penting dalam
keseluruhan pernyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya
didalam diri Yesus Kristus dan PB.
§ Untuk melukiskan kesulitan-kesulitan orang Israel di
Mesir, kepedulian Allah pada orang Israel saat di Mesir dan menyatakan
kebaikan-Nya pada bangsa Israel dengan membebaskan bangsa Israel dari tanah
perbudakan.
LATAR BELAKANG GEOGRAFIS
DALAM KITAB KELUARAN
Daerah yang menjadi latar belakang kitab Keluaran
adalah :
1. Tanah Mesir (14:8)
2. Gunung Sinai (19:1-40 ; 38)
3. Gunung Horeb (33:6)
4. Laut Teberau (14;15-31)
5. Padang Gurun(14:3)
6. Rafidim (17:1)
7. Puncak bukit (17:10)
8. Mara (15:23)
9. Elim (16:1)
10. Masa danMeriba (17:7)
11. Kemah pertemuan/ Kemah Suci (29:4b)
12. Sungai Nil (2:3)
13.Filistin (13:17)
14. Midian (4:19)
15 Raamses dan Sukot (12:37)
•
Mesir: letak
Geografis terletak antara garis bintang 22° dan 32° N, dan garis bujur 25° dan
35° E. dengan luas 1.001.450 km2. Iklim didaerah Mesir adalah sejumlah besar
curah hujan sepanjang tahun.hal ini berlaku untuk bulan terkering, suhu
rata-rata tahunan adalah 21,5°C
•
Gunung Sinai. Dapat
juga disebut Gunung Horeb, menjadi latar belakang geografis kitab keluaran yang sangat berpengaruh sebab
di bawah kaki gunung tersebut bangsa Israel hampir setahun berkemah untuk
mempersiapkan kemah suci atau kemah pertemuan.
•
Mara. Ketika Musa
memimpin bangsa Israel kearah selatan, perjalanan masih melintasi jauh
melintasi padang gurun membuat rombongan besar manusia itu menjadi mudah marah
dan tenggorokan mereka terasa kering. Di Mara, mereka menemukan air namun
terasa pahit, namun Allah menjadikan manis (15:22-25)
•
Gosyen. Merupakan
daerah yang diberikan kepada Yakub dan keluarganya ketika mereka pindah ke
Mesir (Kej 47 :5, 6). Daerah ini menjadi tanah air orang Ibrani selama 400
tahun dan tetap terpisah dari daerah pusat utama Mesir, karena budaya Mesir
memandang rendah para gembala dan nomad. Ketika tahun-tahun berlalu, keluarga
Yakub bertambah menjadi sebuah bangsa yang besar (1:7)
•
Pitom dan Raamses.
Pada masa bangsa Israel tinggal di tanah Mesir, naik takhtalah seorang Firaun
yang tidak menaruh hormat kepada keturunan Yusuf dan takut terhadap jumlah
mereka yang besar. Dia memaksa mereka mereka menjadi budak dengan tujuan untuk
menindas dan menaklukan mereka. Dari pekerjaan mereka sebagai budak itulah,
kota-kota perbekalan Pitom dan Raamses didirikan (1:11)
•
Midian. Tempat
Musa melarikan diri ketika membela saudara sebangsanya. Disana ia menjadi
seorang gembala dan menikah dengan seorang perempuan bernama Zipora. Ketika
berada disana itulah Allah memberi tugas untuk memimpin orang-orang Ibrani
keluar dari Mesir (2:15-4:31)
•
Baal-Zefon. Adalah
tempat pertama perhentian umat Israel(14:2) ketika keluar dari tanah Mesir
dengan membawa kekayaan(12:34-36) .
•
Elim. Adalah
sebuah oasis dengan 12 mata air (15:27).
•
Apa itu oasis????
Lingkungan
dan Strata
q Musa hidup dan di besarkan di tanah Mesir (istana
Firaun) dan setelah ia dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya (bangsa
Israel) dan melihat kerja paksa mereka.
q Musa lari ke tanah Midian setelah ketahuan membunuh
seorang mandur Mesir (selama 40 tahun
di tanah midian)
q Selama 40 tahun musa bersama umat Israel berada di
padang gurun
Budaya
q Budaya dari Musa adalah ketetapan-ketetapan Hukum
taurat yang Di berikan oleh Allah seperti
Ø Setiap orang
Israel harus bersunat
Ø Setiap tahun bangsa
Israel mengadakan paskah
Ø Hari raya
tujuh minggu
Ø Hari raya
pondok Daun
Politik
ü Seorang yang gagah berani menghadapi Firaun
(Kel.14:13-14)
ü Seorang yang lembut hatinya (Bil. 12:3)
ü Seorang yang sangat mengandalkan Tuhan (Kel. 33:14-16)
Kepercayaan
ü Yosua menyembah dan percaya kepada Tuhan Allah.
Garis besar kitab Keluaran
§ Orang
Israel bertambah banyak di Mesir
§ Firaun
menindas orang Israel
§ Dua
bidan yang menghormati Allah
§ Musa
lahir
§ Musa
diangkat anak oleh putri Firaun
§ Musa
lari ke Midian dan menikahi Zipora
§ Allah
mendengar keluhan orang Israel
§ Musa
dan semak yang terbakar
§ Yehuwa
menjelaskan arti nama-Nya
§ Perintah
Allah kepada Musa
§ Tiga
mukjizat yang harus Musa pertunjukkan
§ Musa
tidak percaya diri
§ Musa
kembali ke Mesir
§ Musa
bertemu lagi dengan Harun
§ Musa
dan Harun menghadap Firaun
§ Orang
Israel makin ditindas
§ Orang
Israel menyalahkan Musa dan Harun
§ Allah
sekali lagi berjanji akan membebaskan orang Israel
§ Allah belum sepenuhnya
memberitahukan tentang nama-Nya
§ Silsilah
Musa dan Harun
§ Musa
menghadap Firaun lagi
§ Allah menguatkan Musa
§ Tongkat
Harun berubah menjadi ular besar
§ Tulah
pertama: air menjadi darah
§ Tulah
ke-2: katak
§ Tulah
ke-3: nyamuk
§ Tulah
ke-4: lalat
§ Tidak
terjadi apa-apa di Gosyen
§ Tulah
ke-5: binatang mati
§ Tulah
ke-6: bisul yang bernanah pada orang dan binatang
§ Tulah
ke-7: hujan es
§ Firaun
akan melihat kekuatan Allah
§ Nama
Yehuwa akan dikenal
§ Tulah
ke-8: belalang
§ Tulah
ke-9: kegelapan
§ Tulah ke-10 dinyatakan
§ Orang Israel harus meminta
barang-barang
§ Paskah ditetapkan
§ Darah harus dipercikkan ke kusen
pintu
§ Tulah ke-10: anak sulung
dibunuh
§ Orang Israel keluar dari Mesir
§ Akhir 430 tahun
§ Peraturan tentang Paskah
§ Semua putra sulung adalah milik
Yehuwa
§ Perayaan Roti Tanpa Ragi
§ Setiap putra sulung harus diberikan
kepada Allah
§ Orang Israel dituntun ke Laut
Merah
§ Tiang awan dan tiang api
§ Orang Israel tiba di laut
§ Firaun mengejar orang
Israel Orang Israel menyeberangi Laut Merah
§ Orang Mesir tenggelam di laut
§ Orang Israel beriman kepada
Yehuwa
§ Musa dan orang Israel menyanyikan
lagu kemenangan
§ Miriam membalas nyanyian
mereka
§ Air yang pahit menjadi manis
§ Orang Israel protes tentang
makanan
§ Yehuwa mendengar protes mereka
§ Burung puyuh dan manna
§ Pada hari Sabat, tidak ada
manna
§ Manna disimpan sebagai
pengingat
§ Protes tentang air di Horeb
§ Air keluar dari batu
§ Orang Amalek menyerang dan
dikalahkan
§ Yitro datang bersama Zipora
§ Saran Yitro untuk mengangkat para
hakim
§ Di Gunung Sinai
§ Israel akan menjadi kerajaan yang
dipimpin para imam
§ Orang Israel menyucikan diri untuk
bertemu Allah
§ Sepuluh Perintah
§ Israel ketakutan
§ Peraturan tentang ibadah
§ Keputusan hukum untuk Israel
§ Tentang budak Ibrani
§ Tentang kekerasan terhadap
sesama
§ Tentang binatang
§ Keputusan hukum untuk Israel
§ Tentang pencurian
§ Tentang ladang yang rusak
§ Tentang ganti rugi dan
kepemilikan
§ Tentang orang yang merayu seorang
gadis
§ Tentang ibadah dan perlakuan yang
adil
§ Keputusan hukum untuk Israel
§ Tentang bertindak jujur dan
adil
§ Tentang sabat dan perayaan
§ Malaikat untuk menuntun Israel
§ Negeri yang akan dimiliki dan
batas-batasnya
§ Israel setuju untuk menaati
perjanjian
§ Musa di Gunung Sinai
§ Sumbangan untuk tabernakel
§ Tabut
§ Meja
§ Tempat lampu
§ Tabernakel
§ Kain kemah dan penutup
§ Rangka dan alas berlubang
§ Tirai
§ Mezbah persembahan bakaran
§ Halaman tabernakel
§ Minyak untuk lampu
§ Baju imam
§ Efod
§ Penutup dada
§ Urim dan Tumim
§ Rompi panjang
§ Serban dan lempengan emas
§ Bagian lain dari baju imam
§ Pelantikan imam
§ Persembahan harian
§ Mezbah dupa
§ Sensus dan uang tebusan
§ Bak dari tembaga
§ Campuran khusus untuk minyak
pelantikan
§ Racikan untuk dupa suci
§ Para tukang penuh dengan kuasa
kudus
§ Sabat, tanda perjanjian Allah dan
Israel
§ Dua lempengan batu
§ Israel menyembah anak sapi
emas
§ Musa mendengar nyanyian aneh
§ Musa menghancurkan lempengan
batu
§ Orang Lewi setia kepada Yehuwa
§ Allah menegur Israel
§ Kemah pertemuan di luar
perkemahan
§ Musa mau melihat kemuliaan
Yehuwa
§ Lempengan batu yang baru
§ Musa melihat kemuliaan Yehuwa
§ Isi perjanjian diulangi
§ Muka Musa bercahaya
§ Perintah tentang Sabat
§ Sumbangan untuk tabernakel
§ Bezalel dan Oholiab penuh dengan
kuasa kudus
§ Sumbangan yang diterima lebih dari
cukup
§ Pembangunan tabernakel
§ Tabut dibuat
§ Meja
§ Tempat lampu
§ Mezbah dupa
§ Mezbah persembahan bakaran
§ Bak dari tembaga
§ Halaman tabernakel
§ Daftar bahan untuk tabernakel
§ Baju imam dibuat
§ Efod
§ Penutup dada
§ Rompi panjang
§ Bagian lain dari baju imam
§ Lempengan emas
§ Musa memeriksa tabernakel
§ Tabernakel didirikan
§ Kemuliaan
Yehuwa memenuhi Tabernakel
Isi
Riwayat
Musa: bagaimana ia diselamatkan waktu masih bayi; bagaimana ia dibesarkan di
istana Firaun; bagaimana ia dipanggil oleh Allah dari semak belukar yang
menyala; bagaimana ia menantang Firaun untuk membebaskan bangsanya dari
perbudakan; dan bagaimana akhirnya ia memimpin bangsanya dengan penuh
kemenangan menyeberangi Laut Merah (Teberau) menuju ke padang belantara Gunung
Sinai.
Bagian kedua dari Kitab Keluaran berisi
komunikasi Allah dengan Musa di Gunung Sinai, pemberian Sepuluh Perintah Allah
dan perintah-perintah lainnya.
Bagian
terakhir terutama menceritakan tiga hal, yaitu: pembuatan Tabut Perjanjian
tempat menyimpan Loh Batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah; pembuatan Kemah
Suci untuk tempat menyimpan kotak Tabut Perjanjian; dan aturan-aturan terinci
tentang peribadatan.
KARAKTERISTIK KITAB
§ Kitab ini
mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
§ Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20;
Kel
20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan
kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi
etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
§ Merupakan kitab PL terpenting dalam
menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan.
Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari
bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
§ Seluruh kitab
ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang (a) mulia dalam
sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa) Tuhan atas
sejarah dan raja-raja perkasa;Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang
yang tertebus; adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan
pertimbangan-Nya; dan layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi
yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
Kitab
Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul
sebagai akibat dari penebusan umat Allah.
§ Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
§ Sepanjang
Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian
yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat
di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus,
dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB.
Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam
PB adalah
§ (1) Musa,
§ (2) Paskah,
§ (3)
penyeberangan Laut Merah,
§ (4) manna,
§ (5) batu
karang dan air,
§ (6) Kemah
Suci, dan
§ (7) imam
besar.
§ Tuntutan-tuntutan
moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi
orang percaya perjanjian baru.
Pembagian isi kitab
Keluaran:
Pembebasan dari perbudakan Mesir
-
Bangsa Israel ditindas (1)
-
Panggilan Musa (2-6)
-
9 tulah pertama atas Mesir (7-9)
-
Tulah terakhir (ke-10) dan keluar dari Mesir ke Sinai (12-18)
Perjanjian dan pemberian hukum pada bangsa Israel (19-24)
-
Persiapan perjanjian (19)
-
10 hukum dan peraturan-peraturan (20-23)
-
Pengetahuan perjanjian
Ibadah bangsa Israel (25-40)
-
Petunjuk tentang tabernakel (25-27)
-
Petunjuk imam (29-30)
-
Penyembahan berhala (32-34)
-
Pembangunan tabernakel (35-40)
Karakteristik kitab:
-
Kitab Keluaran tidak hanya mencatat mengenai narasi penebusan dari
Mesir pemahaman yang komprehensif adalah bahwa kitab informasi yang lebih
mengenai paskah, hukum taurat dan tabernakel daripada kitab lain.
-
Kitab Keluaran meletakkan dasar dari keseluruhan kitab Musa.
Topik-topik kitab Keluaran:
-
Penindasan dan campur tangan Allah (pasal 1-2)
-
Musa memimpin bangsa Israel (3:1-24)
-
Demontrasi kuasa Allah- Tulah (pasal 7 - 18)
-
Paskah
-
Perjanjian di gunung Sinai
-
Hukum
-
Kemah suci
Tuhanlah yang membawa bangsa Israel keluar Tanah
Mesir.
Ayat terpenting:
v Keluaran 1:8
v Keluaran 2:24-25
v Keluaran 12:27
v Keluaran 20:2-3
v A.Keunikan
sekalipun bangsa Israel bersungut – sungut Allah
selalu menolong dan memperlengkapi mereka (keluaran 15:24)
v B. Hal menarik
Mesir adalah salah satu Bangsa yang paling berkuasa
dan sangat membangga - banggakan warisan dan Agamanya sehingga orang israel di
perbudak di Mesir. Tetapi melalui tulah – tulah, sehingga orang – orang israel
bisa lepas dari perbudakan orang – orang Mesir.
v C. Hal yang khusus
10 hukum dan rancangan kemah
suci
Tujuan Kitab Keluaran:
a) Untuk menggambarkan pemetaan pertumbuhan keturunan
Yakub secara tepat.
b) Untuk memberikan laporan laporan tindakan-tindakan
allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari
Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihanNya dan diberi perntaan tertulis
mengenai perjanjian dengan mereka.
c) Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang
teramat penting dalam keseluruhan pernyataan progresif diri Allah yang mencapai
puncaknya didalam Yesus Kristus.
Pesan:
§ Allah di dalam kemahabesaran dan kesetiaan akan
janji-Nya melepaskan umat-Nya dari penderitaan dan perbudakan.
§ Allah di dalam menjaga kekudusan bangsa dan umat-Nya, memberikan batasan-batasan di dalam kehidupannya. Di dalam ketidaktaatan umat-Nya, Allah menunjukkan kesabaran dan kasih-Nya.
Pustaka
Wolf,
Herbert. Pengenalan Pentateukh.
Malang : Gandum Mas, 2004
0 Komentar