Gereja Kristen secara resmi terbentuk pada tahun 28 ZB di kota Yerusalem dan dalam waktu singkat. Disetiap tempat itu umat Kristen harus mengungkapkan dan mempersaksikan keyakinan dan ajaran agamanya. Kepentingan mengajarkan agama-agama ialah untuk memperkaya wawasan naradidik agar mereka mempunyai sarana untuk mengenal berbagai sumbangan agama terhadap budaya, pengaruhnya terhadap seni dan musik dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan perkembangannya pada abad ke-4 hingga ke-15, reformasi dan pencerahan, dari inkulturasi hingga kontekstualisasi, tipologi Richard Nieburh (Kristus menentang kebudayaan, Kristus menyesuaikan diri kepada kebudayaan dan Kristus meningkatkan mutu kebudayaan), serta meningkatnya keadaran multikultural-dialogis.
2). Partisipasi Dan Inklinasi Kristen Indonesia Didalam Pemilihan Umum
Dimulai dari awal tumbuhnya kesadaran dan kiprah politik umat Kristen pribumi Indonesia, adanya pemilu pertama 1955, pemilu 1971, pemilu 1977-1997, pemilu 1999, pemilu 2004. Sementara itu kalangan Islam menjadi golput dengan alasan tidak satupun dari dua pasangan yang maju punya komitmen yang kuat memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
3). Berteologi Ditengah Gejolak Perubahan
Gejolak dan perubahan bersifat global, karena begitulah studi teologi merupakan wadah dan kesempatan untuk menjadi pendeta sebagai mitra sejajar dan bersama-sama menjawab tantangan yang diperhadapkan pada gereja ditengah gejolak dan perubahan dahsyat di negeri ini. Adapun beberapa tantangan mendesak pada masa kini yakni: sekularisme, revolusi informsi dan komunikasi, konflik dan ancaman disintegrasi, ekspresi keagamaan baru, pergeseran nilai-nilai etis dan moral..
4). Peran Serta Umat Kristen Dalam Reformasi (Pembaruan) Di Indonesia
Pemahaman atas reformasi yang selalu menjadi tantangan orang Kristen di negeri ini adalah pembentukan partai politik dan gerakan memisahkan diri dari RI. Yang perlu kita lakukan adalah harus mulai dari lingkungan sendiri, dengan tujuan mengupayakan pembaharuan, koreksi dan pembenahan mendasar.
5). Peran Umat Kristen Dalam Pembangunan Bangsa
Peran umat Kristiani ialah solidaritas dan rasa kesebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
6). Potret Kepemimpinan Gereja Di Indonesia
Pada masa
penginjilan dan masa penjajahan para misionaris (Xaverius sangat dihormati dan
dikenang baik) berusaha dekat dengan masyarakat biasa di desa-desa sambil
membunyikan loceng-lonceng, bernyanyi dan mengajarkan Alkitab dengan bahasa
sederhana (campuran bahasa Portugis dan Melayu) ini terjadi pada masa Portugis.
Adanya sikap paternalistik yaitu memandang diri sebagai orangtua yang bijaksana
menganggap segala sesuatu baik buruknya sehingga memperlakukan masyarakat
Indonesia yang mereka injili sebagai anak-anak yang tidak kunjung datang dan
dewasa. Sikap konfrotatif artinya berbau negatif atau pengajaran yang melenceng
tidak sesuai dengan Alkitab. Gereja memang harus hormat dan tunduk pada
pemerintah, tetapi yang harus lebih dihormati ialah pemerintah yang berasal
dari Allah dan melaksanakan kehendak Allah (setelah merdeka).
7) Tinjauan
Historis Atas Hubungan Gereja Dan Negara
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Sejarah hubungan gereja dan negara yang sudah berlangsung hampir 20 abad, hubungan gereja dan negara/pemerintah dari abad ke abad ialah kaisar memberlakukan tindakan tegas membasmi semua orang Kristen. Faktor-faktor yang menjadi penyebab ialah:
Merosotnya keyahudian sejak gagalnya pemberontakan Simon bar K tahun 135.
Merosotnya kekuatan dan daya tarik agama-agama romawi.
Keberhasilan Kekristenan mengungkapkan dirinya dengan budaya melakukan kontekstualisasi tanpa menghilangkan inti iman kristiani.
Kekuasaan pemerintah pusat tidak cukup efektif untuk menghambat kekristenan.
Hubungan gereja dengan negara di Indonesia pada zaman Portugis hingga zaman Belanda dan Jepang sebagai berikut:
- Kristen sepenuhnya takluk pada penguasa Portugis (zaman Portugis) Baik dalam hal kuantitas mupun kualitas, hasilnya luar biasa, jauh melebihi yang dihasilkan oleh gereja Protestan pada zaman VOC.
- Penganut agama Kristen Protestan/Calvinis sejak awal abad XVII menggusur Portugis dari sebagian besar wilayah Indonesia yang dikuasainya, gereja/masyarakat Kristen semula Katolik di Protestankan. Disisi lain itu merupakan indikator bahwa kekristenan belum sungguh-sungguh meresap.
- 8) Tanggung Jawab Dalam Pelayanan Di Lingkungan Profesi
Istilah pelayanan mempunyai cakupan pengertian yang sangat luas dan digunakan oleh hampir semua kalangan. Tanggungjawab dalam pelayanan sebagai prinsipnya ini meliputi: menjadi orang Kristen adalah menjadi pelayan (Markus 9:35), dipanggil untuk melayani bukan hanya pelayan-pelayan profesional gerejawi melainkan setiap orang yang percaya kepada Kristus termasuk kaum awam , tidak kaku, melayani dengan kasih, gaya hidup asketik, dan memiliki etos kerja yang profesional.
9) Bebas Dari Penjara Dalam Kehidupan
Bangsa kita tidak
kekurangan orang pintar dan ahli di berbagai bidang ilmu, berbicara tentang
peran gereja ialah menjadi salah satu pihak yang paling gigih mempertahankan
agar pancasila tetap menjadi dasar negara.
Simak selanjutnya di Part II ya
0 Komentar