Yes.. Dont worry, Siapa sih di dunia ini yang tidak kenal dengan cinta dan perasan yang tidak pernah ada batasnya. Ada apa ya dengan cinta? Tidak bisa dipungkiri begitu saja.
Disini saya menuangkan sejumlah opini yang bisa memberi info yang menarik buat teman-teman,
pertanyaan klasik, mengapa anak Teologi tidak boleh berpacaran dalam ranah teologi, meskipun ujung-ujungnya ada sebagian anak teologi yang bisa bersama atau bisa saja menikah. Wong bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan kita tidak perlu ragu. Sikap kita harus bijak dan tanggap dengan hati-hati.
Berpacaran tidak diperbolehkan di Sekolah Teologi (tetapi tidak semua, hanya sebagian kecil) untuk menemukan panggilan dan kesungguhan dalam merespon panggilan Tuhan. Tidak semua akan terpilih namun yang dipanggil banyak.
Dalam masa-masa kuliah di Sekolah Tinggi Teologia Kristen kita akan bertemu dengan sejumlah aturan yang tidak bisa kita lepaskan dalam institusi tersebut, aturan-aturan yang ada berguna untuk memberi kita kesempatan untuk berbuah banyak seperti yang ada dalam Alkitab "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan" Matius 3:8. Dalam institusi ini kita tidak hanya melayani dengan aturan yang ada tetapi kita akan mempraktikkan sebagian besar isi dari Firman Allah, memberi diri, berkorban tenaga dan pikiran serta melatih diri secara terus menerus.
4 tahun tidak boleh pacaran akan menambah kesadaran akan pengabdian diri sekalipun hak kita sebenarnya punya hak. Disini kita akan mempelajari yang namanya penundukan diri bukan semakin bertanduk. Ada apa sih sebenarnya, berikut ini poin pentingnya:
- Kampus tidak menjamin keselamatan dan kesungguhan kita secara pribadi (afektif dan psikomotorik)
- Kampus hanya sarana dan prasarana menuju kesuksesan dalam memperjuangkan gereja dan ajarannya di masa yang datang, tetapi tetap kembali kepada kemampuan diri sendiri (respek dan tindak lanjut)
- Bukan masalah di kekang, tetapi kesibukan yang membuat kita merasa di kekang
- Semakin lama semakin kokoh tetapi bisa saja sebaliknya
- Kemampuan memahami kebenaran yang sesungguhnya meskipun masih dibatasi oleh ruang dan tatanan kehidupan
- Memampukan kita masuk dalam solidaritas yang tinggi selama berlangsungnya pendidikan Teologi
- Seharusnya menjadi pelaku yang benar dan rela menerima apakah itu kekurangan dan kelebihan
- Harus ada komitmen kepada Tuhan dan jangan hanya melihat sisi buruk
0 Komentar