Bagaimana komunikasi yang baik dalam
sebuah relasi?
Pernikahan harus disertai dengan komunikasi maka yang harus dilakukan yang pertama, harus menjadi pendengar yang baik (Yakobus 1:19; Amsal 18:13). Mendengar tidak mengurangi rasa menghargai pasangan saya atau sesama kita. Mendengar adalah menangkap, memahami dan mengingat sebaik-baiknya. Kedua, kita dapat melihat dalam Matius 5:37; 1Ptr. 3:10 Berkata jujur dan apa adanya. Jujur itu sangat penting dalam sebuah hubungan tidak hanya sekedar teori saja. Jujur ketika kita melakukan kesalahan dan mau melakukan yang benar sehingga tercipta sebuah hubungan yang baik dengan pasangan. Sebagai anak Tuhan kita harus mencari pendamaian bukan saling menghakimi. Misalnya dalam pengelolaan keuangan, jangan di diamkan jika ada sebuah kesalahan dalam hal keuangan. 1 Petrus 4:11 Berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah. Artinya kita terbuka untuk kemajuan kedepannya. Bukan berarti kita harus menghafal ayat-ayat Alkitab tetapi bagaimana kita menyampaikan dengan santun. Misalkan: Tuhan Yesus mengampuni kok, masa saya tidak bisa memaafkan kamu. Tidak usah kuatir, Tuhan Yesus selalu mengajak kita untuk tidak kuatir ya…
Jadi makna kata kita bisa diserap dengan sempurna.
Ketiga, bisa kita baca Amsal 15:1 Perkataan yang
meredakan kegeraman 1 Petrus 4:11. Perkataan kita harus lemah lembut untuk
menciptakan suasana yang harmonis. Lidah kita yang bijak pasti mengeluarkan
pengetahuan yang baik dan dapat membangun kebutuhan rohani kita. Amsal 15:23;
16:24; 25:11 Perkataan yang baik pada waktu yang tepat. Hal ini akan
menghasilkan sukacita kita di dalam Tuhan. Perkataan adalah ucapan yang bisa
jadi doa kita dan apa saja yang kita katakan suatu saat pasti akan terjadi. Kita
harus menguasai lidah kita supaya tidak keluar
Bahasa-bahasa kotor dan berusaha memaknai setiap perkataan saudara atau
teman kita. Disini dibutuhkan namanya positif dalam berpikir dan berusaha
bertanya balik jika kurang paham.
Apabila sulit dalam berkomunikasi hal yang perlu
dilakukan ialah
1. Kita tidak perlu
meremehkan teman atau pasangan kita, kita harus menolongnya dan berusaha
memastikan apakah dia berterima atau tidak dengan pendapat kita
2.
Kita harus
mengurangi perasaan yang cenderung menganggap oranag lain sudah memahami apa
yang kita sampaikan
3.
Kita harus berkata
jujur dan saling memberi solusi.
4.
Jangan melupakan
apa yang disampaikan oleh teman atau pasangan kita
5.
Jangan saling
menggurui
6.
Berusaha untuk
menyelesaikan masalah diwaktu yang tepat.
Mengapa Membuat Keputusan begitu
penting dalam keluarga (suami-istri)?
Sebab
pengambilan keputusan adalah kehendak Allah dalam rencanaNya. Ada kalanya
kehendak Allah bertentangan dengan keinginan hati kita. Akan tetapi, pada
akhirnya kita akan menemukan bahwa kehendak Allah selalu dimaksud bagi kebaikan
kita. (Mazmur 119:67; Ibr 12:10-11).
Mengapa
Membuat Keputusan tidak mudah, dan bagaimana seharusnya membuat Keputusan yang
baik?
1.
Komunikasi Pahami perspektif satu sama
lain. Bagaimana masing- masing melihat sesuatu? Biarkan ia memberi tahu Anda
apa yang ia lihat dan apa yang ia yakini benar. Pastikan bahwa masukan mereka
berharga dan berkontribusi secara signifikan pada hasil, keputusan akhir
2.
Respek. Ketika pasangan Anda membuat
keputusannya sendiri, Anda harus secara terbuka dan sepenuh hati menghormati
penilaian mereka dan memberi mereka kebebasan untuk berhasil atau gagal
sendiri.
3.
Dapat dipercaya. Saat membuat keputusan,
Anda harus secara konsisten menunjukkan kepada pasangan bahwa Anda dapat membuat
keputusan yang baik. Setiap keputusan yang Anda ambil akan membangun
kepercayaannya terhadap anda.
Mengapa
Alkitab mencatat cukup banyak peringatan tentang sikap terhadap Uang? Dan
bagaimana sikap yang benar terhadap Uang?
Karena
uang adalah hampir menjadi prioritas semua manusia, bahkan segalanya akan
dihalalkan hanya untuk mencari dan mendapatkan uang. Uang dapat membuat kita
semakin dekat dengan Tuhan dan pasangan kita dan bisa juga kita melupakan Tuhan
dan pasangan kita. Jadi, kembali kepada ketundukan kita dengan Tuhan dan
kesetiaan kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam 1 Timotius 6:10 menyatakan
akar segala kejahatan adalah Uang. Dalam Pengkhotbah dikatakan bahwa Siapa
mencintai uang dan siapa mencintai kekayaan akan puas dengan penghasilannya. Ini
pun hal yang sia-sia.
Sikap
yang benar dalam mengelola keuangan ialah
a. Belajar untuk merasa puas (1 Timotius 6:10; Ibrani
13:5)
b. Rasa aman bukan pada uang atau kekayaan (Lukas
12:16-21)
c. Jangan menentukan gaya hidup kita dengan membandingkannya
dengan orang lain
d. Tuhanlah memelihara bukan uang (Matius 6:25-34)
e. Buatlah Anggaran keuangan
f. Belajar menabung dan bila memungkinkan lakukan
investasi
Apa saja alasan yang
kurang tepat dalam mengambil keputusan untuk menikah?
- Merasa semua orang telah menikah (menikah hanya karena melihat teman-teman seusia sudah menikah)
- Tekanan dari keluarga (menikah untuk memenuhi keinginan orang tua; orang tua sudah lanjut; melanjutkan pelayanan orangtua)
- Sudah berusia matang (menikah hanya karena tuntutan usia yang semakin bertambah)
- Menikah supaya hidup jadi lebih mudah (untuk menghilangkan rasa kesepian; dengan menikah semua pasti menyenangkan dan bahagia)
- Sudah pacaran terlalu lama (mulai ada omongan orang sekitar; mulai kuatir jangan-jangan pasangan tidak serius dan akhirnya takut cuma menjagain jodohnya orang lain)
- Menikah karena terpaksa (menikah karena sudah jatuh dalam hubungan seks)
- Menikah karena kasihan terhadap pasangan (Pasangan mengalami tuntutan dari keluarga supaya cepat menikah atau berbagai tekanan lainnya yang membuat dia tidak bahagia)
- Menikah untuk memuaskan dendam dendam tertentu (Mantan pacar sudah menikah)
Dan
bagaimana seharusnya mengambil keputusan untuk menikah yang benar?
Menurut data yang tertuju tentunya fakta? Yang perlu dipersiapkan ialah mental, bagaimana merasa bahagia padahal tidak tepat. Jadi apakah kita Sudah membangun relasi dengan baik dengan pasangan diwaktu pacaran: sudah tahu karakternya (bagaimana dia yang sebenarnya) sehingga pada waktu yg tepat kamu sudah siap mental dan sudah mengenal yang namanya keburukan dan kelebihan pasanganmu sendiri, dimana nantinya kita akan menghadapi segala tantangan dan segala kesulitan. Kemudian, Saya sudah bisa mengemban sebuah tanggung jawab baru dalam status yang baru.
Secara finansial sudah cukup atau lebih. Paling tidak pasangan kita sudah dapat pekerjaan yang bagus atau dapat memenuhi kebutuhan bersama.
Sudah dewasa rohani dan jasmani.
Bagaimana
pandangan Alkitab tentang Seksual?
Seks
adalah ciptaan Allah hanya dapat dinikmati dalam pernikahan ciptaan Allah. Seks
diciptakan oleh Tuhan pada manusia sebagai alat reproduksi dan hanya dapat
dilakukan dalam hubungan pernikahan (Kejadian 1 dan 2 mencatat bahwa Allah
menciptakan laki-laki dan perempuan sangat sempurna. Dan Allah mempertemukan
laki-laki dan perempuan memberkati mereka menjadi suami istri (Kejadian
2:18-25)
Bagaimana
sikap Anda menghadapi berbagai godaan seksual?
a. MENJAUHI GODAAN.
2 Timotius 2:21 -22 Jauhi nafsu orang muda (flee
also youthful lusts. Flee dari
kata Yunani pheugo artinya run away – lari menjauh. Contoh Yusuf
(Kej. 39:12)
b. TETAP WASPADA.
Beberapa peristiwa dalam Alkitab dimana seseorang terjebak dalam tindakan
seksual yang salah karena ketidakwaspadaan (Dina - Kej. 34:1 -29; Tamar – 2Sam.
13: 1 -39)
c. MENGUASAI DIRI Sex
is Powerful. Kekuatan dan gairah Seks ibarat binatang liar yang ganas
sehingga harus memiliki kekuatan untuk mengendalikannya (Gal. 5:22 -23).
d. SADAR MAKNA SEKS & AKIBAT DARI
PENYIMPANGAN. Seksualitas sebagai sarana untuk
memuliakan Tuhan, tetapi juga dapat mempermalukan Tuhan jika tidak digunakan
sesuai kehendak Tuhan.
Jikalau godaan seks
datang perlu diketahui bahwa itu hanya sementara dan wajib selalu mengingat
kata Salomo bahwa kita jangan membangkitkan cinta sebelum waktunya. Di masa
muda ini memang agak sulit dalam menghadapi godaan ini karena ada dimana-mana
dan orang selalu berpikir bahwa itu normal. Godaan seks ada di layar handphone
atau bisa saja selintas maju mundur dihadapan kita. Maka semuanya harus
dikendalikan oleh rohani yang terbuka tidak mengandalkan nafsu yang sementara
itu.
Terima kasih…
0 Komentar