Gereja mengambil insiatif dalam mempererat
kesetiakwanan sosial dan kerukunan masyarakat, dan ikut serta dalam pelestarian
lingkungan hidup. Gereja mengakui bahwa jagad raya beserta isinya adalah
ciptaan dan milik Allah sendiri. Dan kepada manusia diberikan tugas
menatalayaninya agar selalu baik, kini dan di masa mendatang, akrena pewaris
jagadraya bukan hanya generasi kini, tetapi juga generasi mendatang.
Gereja bergerak dan berjuang sebagai
“garam dan terang dunia” di Indonesia yang sedang membusuk dan dilingkupi
kegelapan, korupsi, hedonism, budaya malas dan instant membuat bangsa ini
membusuk, dan sebagai garam kita harus masuk ke masyarakat dan negara untuk
mencegahnya. Garam tidak akan berfungsi kalau diam saja di tempatnya. Kekacauan
nilai dalam masyarakat, terutama tentang apa yang baik dan apa yang buruk
membuat bangsa ini berjalan dalam kegelapan. Sebagai terang dunia, kita harus
masuk kekegelapan tersebut dan berusaha meneranginya, walaupun sering ditolak.
Terang tidak akan berfungsi ditempatnya apabila bersembunyi.
Gereja harus berani menyatakan bahwa diskriminasi itu
salah, dan bahwa poligami merendahkan martabat perempuan, yang juga diciptakan
oleh Allah segambar dengan Tuhan. kita harus berani menyatakan bahwa siapapun,
termasuk pengusaha besar dan penguasa negara, harus dihukum kalau merusak
lingkungan hidup. Gereja tidak sekedar memperjuangkan kepentingannya sendiri,
karena gereja hadir untuk menyatakan kasih setia Allah kepada semua ciptaan.
Oleh karena itu, perjuangan menuntut hak kebebasan beragama misalnya, harus
dalam kerangka perjuangan pemenuhan hak asasi manusia bagi semua manusia.
Sebagian bagian dari rakyat Indonesia, warga gereja ikut serta memeprjuangkan
kedamaian, kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa kecuali.
Adanya korupsi, ketidakadilan, diskriminasi, ancaman terhadap kebebasan
beragama, pengabaian warga miskin dan lemah, pengangguran terlalu banyak,
terorisme, keusakan lingkungan hidup, dan berbagai permasalahan lainnya perlu
diidentifikasikan dan dicarikan jawabannya. Berbagai permasalahan bangsa ini
timbul terutama karena penyalah gunaan kekuasaan negara oleh para pejabat
negara, baik pejabat yang dipilih maupun pejabat yang diangkat.
0 Komentar