Kekudusan Seksual
Hari ini saya sangat bersyukur saya dapat mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan seks. Seks adalah ciptaan Allah. Seks diciptakan pada manusia sebagai alat reproduksi artinya untuk menghasilkan keturunan dan hanya dapat dilakukan dalam hubungan pernikahan. (Kejadian 1 dan 2 mencatat bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sangat sempurna dan Allah mempertemukan mereka, memberkati mereka menjadi suami dan istri. Kekudusan seksual adalah kehendak Allah dimana disebut kudus karena Allah tidak mengkehendaki yang namanya seks yang tidak kudus harus dilandaskan oleh pernikahan yang kudus (2 Tes 4:3, 5,7. Dimana pasangan akan saling menghormati dan mengalami pengudusan didalam Tuhan. Tuhan tidak mengizinkan manusia (orang Kristen khususnya melakukan hubungan intim tanpa memasuki pernikahan) karena ini sangat berpengaruh untuk masa depan gereja bahkan setiap individu. Memang, Tuhan akan mengampuni namun disini kita memakai hikmat dan Tuhan menciptakan kita bukan dijadikan sebagai pabrik dosa seperti percabulan, perzinahan, LGBT dan lain-lain. Menonton porno di dunia digital saat ini sudah banyak terjadi (ada yang suka menshare, searching bahkan sengaja).
Sebagai anak muda yang
rohani kita perlu memelihara kekudusan seksual, diantaranya
- Menjauhi Godaan
- Tetap waspada
- Menguasai diri
d
Dampak kekudusan seksual dalam pernikahan
- Memperkokoh kepercayaan. Bila kita dapat menjaga kekudusan pada masa berpacaran, maka rassa percaya akan menguat. Sesuatu yang tidak seharusnya diambil, tidak diambil; sebagai akibatnya rasa percaya kita pun makin bertumbuh
- Memperkokoh respek bukan saja seks sebelum nikah mengerosi respek terhadap pasangan, seks sebelum nikah juga mengurangi respek terhadap diri sendiri
- Memperkokoh cinta. Didalam pernikahan dampak seks ialah menyatukan, tetap diluar nikah dampak seks adalah menguasai.
Ada pula dampak negatif dari seks yang buruk ini, mari kita simak bersama
- Dampak spritual. Dia merasa terintimidasi setiap hari sehingga membuat kita tidak fokus dalam menghadapi kenyataan hidup kita. Apalagi, jika kita tidak mau berdamai dengan pasangan. Banyak kasus terjadi dan bisa jadi dapat membunuh dirinya sendiri. Contohnya: di gereja kita sedang beribadah sesekali kita pasti tidak fokus dan tidak mau membangun relasi dengan Tuhan
- Dampak psikis. Mereka yang pernah melakukan hubungan seks sebelum nikah, pasti tidak pernah merasa tenang dan hanya memikirkan kesalahannya.
- Dampak sosial. Mulainya tidak diakui dalam hubungan sosial saudara.
Kesimpulan: berbicara tentang seks didalam pernikahan harus mengetahui dampaknya lebih dahulu dan menerima setiap kelemahan pasangannya. Misalkan, diantaranya memiliki masalalu yang berhubungan dengan mantannya (pernah melakukan pelanggaran) maka harus ada komunikasi dan jika perlu mengecek ke Rumah Sakit. Semua akan terasa baik jikalau ada yang terbuka antara satu sama lain. Pernikahan harus dilandaskan pada kekudusan (dosa tidak akan datang jika tidak mengambil kesempatan untuk melakukannya, banyak orang berpendapat bahwa itu niat sebenarnya bukan karena niat tetapi karena memiliki kesempatan)
1 Komentar
Naise
BalasHapus