Konten ini kami sajikan untuk anda yang sering gagal buat memprediksi kapan saya menikah? Menikah itu sebuah pilihan tentunya untuk tidak mau hidup sendiri melainkan hidup bareng-bareng, kemana-mana harus bareng, makan harus bareng, tidur bareng, ibadah bareng dan bersenang-senang harus bareng-bareng. Mimin saranin sebelum membaca konten ini, usahakan dalam keadaan baik, biar lebih asyik...
Hal-hal yang perlu diterapkan dalam pernikahan yang kudus wajib memiliki, 3 hal berikut ini:
- Intimasi adalah pengalaman kedekatan melalui kata2, sikap pengertian dan penerimaan yang mendorong keinginan untuk lebih saling mendekat dan mengasihi. Intimasi dapat dikembangkan melalui: hobby, pengalaman sehari-hari, bahkan krisis dalam kehidupan. Intimasi tidak hanya kepada pasangan tetapi kepada orangtua dan sahabat kita. Pengalaman krisis seringkali membuka peluang untuk pengembangan intimasi, yaitu melalui meningkatnya frekuensi kebersamaan, memberi perhatian, support, simpati dan empati.
- Passion lahir dari dorongan untuk mendekat, menyatu dan memuaskan insting seksual. Pasangan yang saling mencintai harus mewaspadai kehadiran passion dalam hidup mereka Pasangan yang saling mencintai harus dapat membedakan love dengan luts (nafsu)
- Komitmen. Cinta harus memiliki komponen pertimbangan untuk mengambil keputusan dan mengikatkan diri dengan pasangan dalam bentuk resmi. Kehadiran komponen ini menentukan besarnya tanggungjawab, kesetiaan dan keseriusan untuk mengabadikan hubungan mereka.
Ada 8 kemungkinan variasi dalam hubungan antara lain
- Cinta diluar kesadaran (schiropheremic love). Karena ketiga komponen love ada, tetapi tidak berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk hubungan cinta kasih. Kadang- kadang ada intimasi tidak sejalan jika hanya sekedar perhatian biasa.
- Nan love/ tidak ada cinta. Ketiga komponen love sudah lenyap, yang ada hanya interaksi secara umum, percakapan basa-basi
- Linking/ kesenangan. Hanya memililki komponen intimasi. Tidak ada lagi daya tarik, passion sudah luntur, dan tidak ada komitmen, sehingga seringkali terjadi penyelewengan dengan pihak ketiga. Meskipun demikian mereka masih bisa bekerja sama, kegereja bersama bahkan cocok dalam percakapan sehari-hari. Cinta nafsu. Hanya memiliki komponen passion saja. Cinta hanya karena nafsu seks. Intimasi dan komitmen tidak ada, sehingga perasaan “kosong” dihianati dan rasa tidak dikasihi sangat besar.
- Cinta yang kosong (emty love). Hanya memilki komponen komitmen. Meskipun tidak ada intimasi dan passion tetap tidak berani memutuskan hubungan karena takut akibatnya. Hubungan yang hambar, karena masing-masing hanya memenuhi kewajiban.
- Romantic love/ cinta romantis. Memiliki intimasi dan passion. Menikmati hubungan tanpa tanggungjawab, rencana masa depan dan pernikahan. Setelah menikah, meskipun terlihat mesra namun tidak ada komitmen dan passion.
- Fatuos love. Cinta tanpa pengenalan. Memiliki passion dan komitmen. Bisa terjadi karena dijodohkan, atau sekedar kenal dan keduanya melakukan hubungan seks kemudian menikah. Karena rasa bersalah, tidak ada usaha untuk berkomitmen dan membangun rumah tangga dengan baik.
- Cinta sebagai rekan. Memiliki intimasi dan komitmen. Mereka terlihat dekat dan berdedikasi tinggi, namun sebenarnya mereka cenderung kehilangan hasrat satu dengan lainnya. Mereka tampak harmonis dari luar bahkan sering kali memiliki beban dan komitmen yang sama untuk hal-hal yang baik, seperti membesarkan anak dan mendidik hingga tumbuh dewasa.
Catatan penting yang kita temukan dalam pertemuan ini ialah
Dalam menjalin sebuah
hubungan dengan seseorang harus ada passion, intimacy dan commmitent. Sejak
pacaran hingga sampai maut memisahkan. Sebagai wanita atau pria harus menjadi diri sendiri ketika kitapun sedang berpacaran dengan seseorang dan saling mendoakan hubungan itu ga boleh ego. Saya sangat
tertarik dengan kata komitmen, sejak cinta tumbuh pasti kita mengenal artinya
komitmen (tidak hanya kepada pasangan tetapi juga Tuhan yang menciptakan
hubungan dengan pasangan). Komitmen bukan hanya sekedar memberi kepercayaan,
harapan, perlindungan tetapi harus dibarengi dengan doa dan tanggungjawab.
0 Komentar